10 Cara Memaafkan Setelah Disakiti


KETIKA pasangan menyakiti Anda, mungkin sulit untuk membuka hati dan membawa kepercayaan kembali dalam hubungan Anda. Sulit untuk memberikan hati Anda untuk seseorang yang telah menyakiti hati.

Kondisi tersebut tidak bisa disalahkan. Pasalnya, Anda ingin cinta sehingga sulit untuk kembali membuka hati. Anda pun berharap tidak akan terluka lagi.

Bagaimana pria dan wanita terbuka untuk mencintai dan memercayai orang lain dengan tetap merasa aman dan dilindungi dari sakit hati? Berikut 10 cara untuk melakukannya yang dikutip dari Hello Beautiful.

1. Sadarilah bahwa setiap orang yang dekat dengan Anda dapat menyakiti

Tidakkah Anda pernah menyakiti seseorang yang Anda cintai? Apakah Anda tidak menyesal setelah melakukan hal itu? Ketika orang lain menyakiti Anda, menyadari bahwa mereka seperti Anda, kemungkinan besar Anda tidak sengaja menyakiti dan ingin meminta maaf. Anda hanya tinggal mencari tahu perihal tersebut.

2. Bersiaplah untuk terluka

Jangan menganggap bahwa seseorang yang jatuh cinta dapat mencegah sakit hati. Seperti orang bijak berkata, berani jatuh cinta maka harus berani terluka. Begitulah cinta.

3. Berbesar hati itu bukan tentang Anda

Ketika seseorang menyakiti Anda, menganggap itu bukan masalah pribadi dan itu tidak ditujukan kepada Anda, dan itu bukan tentang Anda merupakan cara terbaik melaluinya. Cobalah untuk tidak lebih berlebihan saat bereaksi.

4. Belajar untuk menetapkan batasan-batasan

Untuk mengetahui batas-batas Anda, tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:

* Apa yang tidak saya inginkan dalam hidup saya, dalam hubungan saya?
* Apa perbuatannya yang membuat saya sakit?
* Bagaimana orang harus berperilaku di sekitar saya untuk memberikan kebahagiaan?

Ada hal yang Anda akan tolerir, dan ada hal-hal yang tidak akan bisa ditoleransi. Mendidik orang yang Anda sukai tentang kebutuhan Anda, perasaan Anda, apa yang Anda tidak sukai, mengenai batasan Anda, bukan cara yang mudah. Karenanya Anda harus memulai dari diri sendiri.

Mendidik diri sendiri. Seorang terapis yang baik akan membantu Anda mendapatkan kejelasan dan membantu Anda memprioritaskan rasa suka dan tidak suka. Jika Anda membutuhkan bantuan atau bimbingan, baiknya meminta kepada dia.

5. Belajar mengatasi masalah

Ketika Anda telah terluka, belajar bagaimana untuk segera menangani situasi itu. Misalnya, jika Anda menaikkan nada suara ketika dia marah, belajar bagaimana untuk mengatakan, "Saya tidak ingin bicara tentang hal ini ketika Anda menaikkan suara."

Jangan mengakhiri pembicaraan! Jangan mulai berteriak kembali! Atau, katakanlah Anda sedang menunggu panggilan kembali dari voicemail, lalu pergi meninggalkannya.

Berhenti menunggu panggilan. Bergerak dan menjalani hidup Anda seperti sebelum bersamanya, dan biarkan hidup Anda untuk terus berjalan seperti syair-syair dalam lagu.

6. Susun kepercayaan diri

Anda harus menyadari bahwa sebagian besar rasa aman adalah tentang memercayai diri sendiri. Anda harus yakin bahwa kebanyakan orang (khususnya) yang dekat dengan Anda sesekali akan menyakiti hati. Jika Anda mengalaminya, maka secepatnya segera susun kepercayaan diri.

7. Dapat dipercaya

Menjadi tipe orang yang bisa dipercaya. Bersikaplah jujur, tidak peduli terhadap apapun. Berhati-hati. Jauhkan perjanjian. Jaga informasi pribadi antara Anda dan dirinya.

8. Memperkuat kemampuan berkomunikasi

Belajar untuk berkomunikasi secara efektif dan kuat, namun lembut. Tidak ada serangan, tidak ada tuduhan. Semuanya yang perlu dikatakan untuk membuat dampak lebih baik dapat dikatakan dengan bijaksana.

Jika pasangan Anda tidak akan berbicara, itu berarti dia terluka atau terlalu egois untuk kembali bersama. Cari tahu yang menjadi penyebabnya.

Jika dia mendengarkan, berbicara menggunakan kalimat, "Saya merasa ada laporan..". Seperti yang Anda tahu, kita semua cenderung untuk mendengar, karenanya lebih baik jika menggunakan nada lunak.

9. Belajarlah untuk percaya diri sendiri

Percaya pada diri sendiri dan menghargai diri Anda cukup bijaksana untuk bisa mengabaikan kata-kata yang menyakitkan.

10. Belajar dari hal-hal yang menyakiti

Pelajari kapan waktu yang tepat untuk memaafkan, dan momen yang terbaik untuk mengakhiri hubungan. Setiap pasangan akan menyakiti Anda sesekali. Pertanyaannya adalah, seberapa banyak dan seberapa sering.

Sebuah sakit hati sesekali bisa diampuni atau ditangani untuk kelanggengan hubungan. Belajar dari perasaan sakit hati bisa membuat Anda kembali bersama.
Source

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...