Tari Saman Aceh Tunggu Sidang Unesco di Bali


Upaya pemerintah untuk melindungi budaya warisan bangsa terus dilakukan. Setelah diakuinya Angklung, Wayang, Keris, dan Batik, sebagai budaya Indonesia, kini Kemenbudpar menunggu pengesahan Tari Saman Aceh.

“Tari Saman Aceh oleh Unesco telah ditetapkan dalam kategori Daftar Perlindungan Mendesak (Urgent Safeguarding List), tinggal menunggu keputusan sidang Unesco di Bali, November 2011,” kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, dalam jumpa persnya di Balairung Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (30/12/2010).

Selain Tari Saman Aceh, warisan budaya benda Indonesia yang menunggu pengesahan adalah The Cultural Landscape of Bali Province: Pura Taman Ayun, Situs-situs DAS Pakerisan, dan Sawah Terasering Jatiluwih.

Sementara Tana Toraja Traditional Settlements akan diusulkan ke UNESCO pada tahun 2011 nanti.

Tahun 2010 ditetapkan Kemenbudpar sebagai Tahun Kunjung Museum (Visit Museum Year). Visit Museum ini sebagai langkah awal untuk melakukan revitalisasi museum hingga tahun 2014.

Untuk ini pemerintah telah melakukan peningkatkan kualitas SDM permuseuman antara lain mendidik 18 orang ke jenjang S-2 Museologi di Universitas Padjajaran. Selama 2010 Kemenbudpar melakukan revitalisasi Museum Negeri; Sumatera Utara (Sumut), Jambi, Jatim, Kalbar, NTB, dan Museum Budaya Batak Balige Sumut.

DPR bersama Pemerintah (Kemenbudpar) telah menetapkan Undang-Undang Nomor 11/Tahun 2010 tentang Cagar Budaya pada 24 November 2010, sebagai pengganti UU Nomor 5/Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Dengan UU baru ini akan memberi kepastian kepada masyarakat untuk bersama-sama melestarikan benda cagar budaya yang banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Hasil investarisasi Benda Cagar Budaya (BCB) di seluruh wilayah Indonesia telah tercatat sebanyak 8.863 situs. Tahun 2010 Kemenbudpar telah melakukan penetapan BCB sebanyak 319 situs (12,05%) dan tahun 2011 direncanakan sebanyak 553 situs (18,28%).

Menbudpar Jero Wacik menjelaskan, indikator kuantitatif capaian bidang pariwisata antara lain jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2010 sebesar 7.000.571 atau tumbuh sekitar 8,5% dibandingkan tahun 2009 sebesar 6.452.259 wisman. Capaian kunjungan wisman tahun ini melampaui target pesimistis 6,75 juta sebagai kontrak kinerja Menbudpar kepada Presiden RI dan melampaui target optimis 7 juta, kata Menbudpar.

Capaian kunjungan 7,000.571 juta wisman tahun 2010 tersebut menghasilkan devisa sebesar US$ 7,6 miliar dengan perhitungan rata-rata pengeluaran US$ 1.085.70/orang per kunjungan dan lama tinggal wisman rata-rata 8,04 hari. Pengeluaran wisman tahun 2010 rata-rata sebesar US$ 1.085.70 telah mengalami peningkatan sekitar 9% dibandingkan tahun 2009 sebesar US$ 995,93/orang per kunjungan. Sedangkan lama tinggal wisman tahun 2010 rata-rata 8,04 hari mengalami peningkatan sebesar 5% dibandingkan tahun 2009 rata-rata 7,69 hari.

Menbudpar memproyeksikan kunjungan wisman tahun 2011 sebesar 7,7 juta untuk target optimistis dan 7,3 target pesimistis. Target 7,3 juta wisman ini sebagai kontrak kinerja Menbudpar kepada Presiden RI, kata Menbudpar Jero Wacik seraya mengatakan, tahun 2011 pariwisata Indonesia telah memiliki branding baru yakni Wonderful Indonesia, sedangkan tema pariwisata 2011 adalah Eco, Culture, and MICE.

Untuk menyemarakkan acara jumpa pers akhir tahun 2010, Pusat Informasi dan Humas (Pusformas) Kemenbudpar menggelar pameran mini (mini exhibition) yang menampilkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2010 serta rencana program 2011 di masing-masing satuan kerja (Satker). Pameran mini exhibition dihadiri pejabat dan staf di lingkungan Kemenbudpar, stakeholder, asosiasi kebudayaan dan pariwisata, wartawan, mahasiswa dan pelajar, serta masyarakat umum.

http://travel.okezone.com/read/2010/12/31/407/408975/tari-saman-aceh-tunggu-sidang-unesco-di-bali

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...