Watak Manusia

TERNYATA, ada empat watak utama yang dimiliki manusia. Dan yang pertama kali menemukannya adalah Hippocrates pada 400 tahun SM! Sampai sekarang, keempat watak ini tetap ditemukan. Juga watak perpaduan antara keempatnya. Lalu apa yang membuat diri anda begitu istimewa?

Banyak hal. Temukan betapa hebat dan kreatif Tuhan membuat Anda dalam Kepribadian Plus.

Dari sini Anda akan mengetahui apakah Anda :
> Seorang Sanguinis yang spontan, lincah, dan periang
> Seorang Melankolis yang penuh pikiran, setia, tekun
> Seorang Koleris yang suka petualangan, persuasif, percaya diri
> Seorang Phlegmatis yang ramah, sabar, puas
atau perpaduan dari sifat-sifat di atas.

Anda juga akan mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menggunakan aset anugerah Tuhan yang unik ini untuk mendatangkan keserasian dalam semua hubungan Anda. Florence Littauer menjelaskan : ”Setelah kita tahu siapa diri kita dan mengapa kita bertindak dengan cara seperti yang kita lakukan, kita bisa mulai memahami jiwa kita, meningkatkan kepribadian kita, dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain.”

Begitu Anda memahami bagaimana cara mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda, Anda akan mendapatkan bahwa orang lain juga kelihatan lebih baik. Temukanlah orang yang selalu Anda inginkan untuk menjadi Kepribadian Plus.



Tidak Ada Dua Orang yang Sama

Kalau kita semua seperti telur yang identik dalam sebuah karton, seekor ayam betina raksasa bisa menghangatkan kita dan mengubah kita menjadi anak ayam yang manis/ ayam jago yang gagah dalam sekejap mata, tetapi kita semua berbeda. Kita semua dilahirkan dengan rangkaian kekuatan dan kelemahan kita sendiri, dan tidak ada rumus ajaib yang bisa bekerja seperti mukjizat bagi kita semua. Sebelum kita mengenal keunikan kita, kita tidak bisa memahami bagaimana orang bisa duduk dalam seminar yang sama dengan pembicara yang sama dalam jumlah waktu yang sama pula dan semuanya mencapai tingkat sukses yang berbeda-beda.

Kepribadian Plus melihat kepada diri kita masing-masing sebagai individu yang merupakan campuran dari empat watak dasar dan mendorong kita untuk mengenal saya yang sesungguhnya dari dalam sebelum berusaha mengubah apa yang tampak pada permukaan.



Kepribadian Sanguinis "Populer" ( Ekstrovert – Membicara – Optimis )

1. Kekuatan Emosi Sanguinis Populer
Kepribadian yang menarik, suka berbicara, Menghidupkan pesta, Rasa humor yang hebat, Ingatan kuat untuk warna, Secara fisik memukau pendengar, Emosional dan demonstratif, Antusias dan ekspresif, Periang dan penuh semangat, Penuh rasa ingin tahu, Baik di panggung, Lugu dan polos, Hidup di masa sekarang, Mudah diubah, Berhati tulus, Selalu kekanak-kanakan.

2. Sanguinis Populer di Pekerjaan
Sukarelawan untuk tugas, Memikirkan kegiatan baru, Tampak hebat di permukaan, Kreatif dan inovatif, Punya energi dan antusiasme, Mulai dengan cara cemerlang, Mengilhami orang lain untuk ikut, Mempesona orang lain untuk bekerja

3. Sanguinis Populer Sebagai Teman
Mudah berteman, Mencintai orang, Suka dipuji, Tampak menyenangkan, Dicemburui orang lain, Bukan pendendam, Cepat minta maaf, Mencegah saat membosankan, Suka kegiatan spontan.

4. Sanguinis Populer Sebagai Orang Tua
Membuat rumah menyenangkan, Disukai teman anak-anak, Mengubah bencana, menjadi humor, Merupakan pemimpin sirkus



Kepribadian Melankolis "Sempurna" ( Introvert – Pemikir – Pesimis )

1. Emosi Melankolis Sempurna
Mendalam dan penuh pikiran, Analitis, Serius dan tekun, Cenderung jenius, Berbakat dan kreatif, Artistik atau musical, Filosofis dan puitis, Menghargai keindahan, Perasa terhadap orang lain, Suka berkorban, Penuh kesadaran, Idealis

2. Melankolis Sempurna di Pekerjaan
Berorientasi jadwal, Perfeksionis, standar tinggi, Sadar perincian, Gigih dan cermat, Tertib dan terorganisasi, Teratur dan rapi, Ekonomis, Melihat masalah. Mendapat pemecahan kreatif, Perlu menyelesaikan apa yang dimulai, Suka diagram, grafik, bagan, daftar

3. Melankolis Sempurna Sebagai Teman
Hati-hati dalam berteman, Puas tinggal di latar belakang, Menghindari perhatian, Setia dan berbakti, Mau mendengarkan keluhan, Bisa memecahkan masalah orang lain, Sangat memperhatikan orang lain, Terharu oleh air mata penuh belas kasihan, Mencari teman hidup ideal.

4. Melankolis Sempurna Sebagai Orang Tua
Menetapkan standar tinggi, Ingin segalanya dilakukan dengan benar, Menjaga rumah selalu rapi, Merapikan barang anak-anak, Mengorbankan keinginan sendiri untuk yang lain, Mendorong intelegensi dan bakat.



Kepribadian Koleris "Kuat" ( Ekstrovert – Pelaku – Optimis )

1. Emosi Koleris Kuat
Berbakat pemimpin, Dinamis dan aktif, Sangat memerlukan perubahan, Harus memperbaiki kesalahan, Berkemauan kuat dan tegas, Tidak emosional bertindak, Tidak mudah patah semangat, Bebas dan mandiri, Memancarkan keyakinan, Bisa menjalankan apa saja.

2. Koleris Kuat di Pekerjaan
Berorientasi target, Melihat seluruh gambaran, Terorganisasi dengan baik, Mencari pemecahan praktis, Bergerak cepat untuk bertindak, Mendelegasikan pekerjaan, Menekankan pada hasil, Membuat target, Merangsang kegiatan, Berkembang karena saingan.

3. Koleris Kuat Sebagai Teman
Tidak terlalu perlu teman, Mau bekerja untuk kegiatan, Mau memimpin dan mengorganisasi, Biasanya selalu benar, Unggul dalam keadaan darurat.

4. Koleris Kuat Sebagai Orang Tua
Memberikan kepemimpinan kuat. Menetapkan tujuan, Memotivasi keluarga untuk kelompok, Tahu jawaban yang benar, Mengorganisasi rumah tangga.



Kepribadian Phlegmatis "Damai" ( Introvert – Pengamat - Pesimis )

1. Emosi Phlegmatis Damai
Kepribadian rendah hati, Mudah bergaul dan santai, Diam, tenang, dan mampu, Sabar, baik keseimbangannya, Hidup konsisten, Tenang tetapi cerdas, Simpatik dan baik hati, Menyembunyikan emosi, Bahagia menerima kehidupan, Serba guna

2. Phlegmatis Damai di Pekerjaan
Cakap dan mantap, Damai dan mudah sepakat, Punya kemampuan administratif, Menjadi penengah masalah, Menghindari konflik, Baik di bawah tekanan, Menemukan cara yang mudah.

3. Phlegmatis Damai Sebagai Teman
Mudah diajak bergaul, Menyenangkan, Tidak suka menyinggung, Pendengar yang baik, Selera humor yang menggigit, Suka mengawasi orang, Punya banyak teman, Punya belas kasihan dan perhatian

4. Phlegmatis Damai Sebagai Orang Tua
Menjadi orang tua yang baik, Menyediakan watku bagi anak-anak, Tidak tergesa-gesa, Bisa mengambil yang baik dari yang buruk, Tidak mudah marah.



Demikian 4 karakter dasar yang telah ditemukan oleh Hipocrates 400 tahun SM, dengan harapan anda yang telah membaca artikel ini dan memahaminya anda dapat mengetahui karakter anda dan anda dapat mengerti karakter orang-orang terdekat anda (teman, keluarga, pacar, dll) sehingga anda dapat menyesuaikan diri dan anda tahu bagaimana cara menghadapi tipikal dari 4 karakter yang berbeda tersebut dengan cara yang berbeda-beda pula.
READ MORE

INDONESIAN SONG FESTIVAL 2010 road to ASEAN

SYARAT & KETENTUAN KEPESERTAAN
PERSYARATAN UMUM

1. Terbuka untuk umum (warga negara Indonesia) tanpa batasan usia.
2. Karya harus original (asli/bukan jiplakan), belum pernah diedarkan dan tidak sedang terikat kontrak dengan pihak manapun serta tidak pernah diikutsertakan dalam Festival/Lomba Cipta/Kompetisi Lagu dimanapun juga dan belum pernah dipublikasikan di media apapun dengan cara dan bentuk apapun.
3. Lirik lagu menggunakan bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris serta tidak bernuansa sara.
4. Lagu dibawakan dengan iringan minimal satu alat musik (guitar/piano/keyboard).
5. Durasi lagu maksimal 5 menit (sudah termasuk Intro, Interlude, dan Coda).
6. Setiap peserta dapat mendaftarkan maksimal 3 (tiga) buah lagu ciptaan.
7. Uang pendaftaran sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) per lagu, ditransfer ke rekening panitia : Bank Mandiri Cab. Jakarta Menteng No. Rek. : 122-0000778897 A.n. Lolita Susye Indonesian Song Festival (I.S.F) 2010.

KETENTUAN PENDAFTARAN

Setiap peserta wajib :

1. Mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran.
2. Menandatangani Surat Pernyataan bersedia menerima semua ketentuan Panitia.
3. Menyerahkan lagu yang didaftarkan dalam kemasan CD (setiap CD hanya berisi 1 lagu)
4. Menyerahkan lirik lagu yang diketik dengan rapi.
5. Menyerahkan notasi Lagu (not balok/not angka) jika ada.
6. Menyerahkan bukti transfer pembayaran uang pendaftaran.
7. Menyerahkan 2 (dua) buah pas foto ukuran 4x6.
8. Menyerahkan fotokopi tanda identitas (KTP/SIM/PASPOR) atau keterangan lain yang sah.

TEMPAT PENDAFTARAN

1. Sekretariat Indonesian Song Festival 2009 Jl. Johar No.4U, Menteng, Jakarta Pusat
2. Melalui Web indonesiansongfestival.org
3. Pendaftaran manual dapat dikirimkan melalui kantor pos di daerah masing-masing

WAKTU PENDAFTARAN

1. Dibuka pada : 11 Desember 2009
2. Ditutup pada : 15 Januari 2010
3. Jam Kerja : 10.00 - 17.00 Senin - Jum'at

KETENTUAN TAMBAHAN

1. Panitia hanya akan memilih 10 (sepuluh) lagu sebagai Finalis.
2. 10 (sepuluh) lagu yang dinyatakan resmi sebagai Finalis akan diumumkan melalui website panitia : www. indonesiansongfestival.org
dan media cetak maupun elektronik yang akan ditentukan kemudian oleh panitia.
3. Lagu peserta yang ter-eliminasi tidak akan dikembalikan.
4. Penyanyi yang akan membawakan 10 (sepuluh) lagu finalis pada Babak Final maupun rekaman album, ditentukan sepenuhnya oleh Panitia melalui koordinasi dengan Pencipta Lagunya.
5. Lagu yang terpilih sebagai Finalis (10 besar) akan direkam dan diedarkan oleh Panitia.
6. 10 (sepuluh) lagu Finalis akan dikelola oleh Panitia selaku ‘Pemegang Hak Cipta’ atau pihak lain yang ditunjuk oleh Panitia selama 2 (dua) tahun sejak lagu tersebut diumumkan.
7. Hak-hak dalam pengelolaan karya cipta 10 Finalis akan dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama tersendiri antara Pencipta Lagu dan Panitia sesuai Undang Undang Hak Cipta dan ketentuan umum yang berlaku.

TEMA Indonesian Song Festival 2009

1. Tema Lagu bebas dan tidak mengandung unsur SARA.
2. Bernuansa ke-Indonesiaan

HADIAH

1. Hadiah : Mobil dan Uang ratusan juta rupiah.
2. Pajak Hadiah di tanggung Pemenang.

ini link'y..
http://indonesiansongfestival.org/
http://indonesiansongfestival.org/id/?v=syarat
http://www.facebook.com/pages/Jakarta-Indonesia/Indonesian-Song-Festival-2010/194910901145?v=wall
READ MORE

Jangan Lakukan Ini!!!!

Assalamualaikum,
1. Saudara-saudara ku sekalian, seorang saudara kita dari Grup bernama Syafrul Hakim Marbun telah menulis didinding Grup yang bunyinya seperti ini :
"untuk saudara2ku sekalian jgn pernah mengetik kata2 Ass... apapun alasannya karna pengertian dari kata itu tidak sopan. (lihat kamus )"

Jadi intinya dari isi tulisan itu adalah, jangan lah kita memulai obrolan melalui Chatting atau mengirim surat dengan di awali tulisan Ass...
Maksud kita mungkin kependekan dari Assalamualaikum, tapi ternyata kata Ass dalam bahasa Inggris artinya adalah "PANTAT" atau "KELEDAI".
Kita tahu bersama bahwa PANTAT adalah bagian tubuh kita yang berfungsi untuk membuang kotoran atau hadas besar, sedangkan KELEDAI adalah binatang yang sering di artikan sebagai KEBODOHAN.
Dan lagi jika kita menuliskan hanya dengan Ass saja, pasti nya makna dari salam tersebut menjadi tidak benar. Jadi sekali lagi, jangan menuliskan kata Ass dalam setiap awal pembicaraan kita...

2. Jangan mengganti tulisan ALLAH dengan 4JJ, karena tulisan atau huruf-huruf itu ternyata punya arti bagi umat Nasrani yang artinya :
FOR JESUS & JUDAS.

Semoga bermanfaat...
Wassalam
READ MORE

Kejahatan Yang Sempurna

Penyangkalan atas fakta atau memindahkan makna dari fakta telah menjadi tren dalam pentas kasus di negeri ini. Kasus-kasus sidang penyuapan jaksa, dugaan pelecehan seksual, dan konspirasi pembunuhan berjalan sangat rumit dan berlika-liku.

Pertanyaannya, masih adakah kebenaran? Selalu ada fakta dan bukti yang gugur meski jelas dari pemikiran awam bahwa fakta itu mengandung kebenaran. Kita juga melihat, adagium utopis ”kejahatan yang sempurna” (perfect crime) benar-benar ada.

Kejahatan sempurna bukan epos tentang penjahat yang tidak pernah tertangkap penegak hukum dan mempertanggungjawabkannya dengan menjalani hukuman. Kejahatan sempurna adalah kejahatan terorganisasi dan dilakukan oleh pengambil keputusan dari institusi legal. Institusi yang rentan untuk melakukannya adalah aparatus negara.

Pembeda utama antara mafia dan aparat negara adalah soal legalitas. Dari sisi di mana pembuat dan pelaksana hukum berdiri, sebuah organisasi mafia adalah ilegal dan melanggar hukum.

Sophistokrat

Bagaimana jika aparat negara menjadi penjahat? Dengan kekuasaannya, mereka akan meyakinkan publik bahwa semua tuduhan yang dialamatkan kepada mereka adalah keliru. Mereka akan menjadi sophistokrat.

Plato dalam Republic menggambarkan sophist sebagai a sort of wizard atau seorang imitator hal paling nyata. Mereka bukan produsen kebenaran meski amat memahami diktum kebenaran. Mereka hanya memberi kesan kebenaran itu sendiri (Phaedrus, 275b, 276a).

Kecanggihan dalam memanipulasi dan selalu mempertanyakan kebenaran membuat kabur hubungan fakta dan kebenaran. Jika kita terbius keyakinan bahwa segala sesuatu tentang fakta adalah ilusi, mereka berhasil. Kebenaran lalu menjadi soal yang bisa dinegosiasikan.

Orang-orang sophis selalu berbicara tentang hantu, pengingkaran, dan penolakan dengan mempertanyakan kembali. Kecanggihan mereka seperti setan yang memainkan simulasi yang selalu ada di ruang samar-samar dan meyakinkan, sebuah kesalahan adalah hal paling benar (Deleuze, 1994:127).

Di berbagai ruang, institusi di republik ini telah dipenuhi sophistokrat. Mereka mempunyai lingkaran dengan berbagai profesi yang sejatinya hanya kamuflase. Semakin banyak hal yang secara faktual benar lalu menjadi lenyap dan berganti makna. Demikian juga dengan argumentasi yang mereka bangun akan dengan mudah dipercayai meski tidak masuk akal.

Apakah rakyat dan publik harus disalahkan karena membiarkan mereka berjaya? Tidak mudah menjawabnya karena mereka menguasai instrumen kekuasaan. Letak kehebatan para sophistokrat adalah kepiawaian melakukan dekonstruksi atas usaha-usaha meletakkan fondasi bagi konsensus kebenaran dan norma- norma moral di atas tatanan hukum dan politik. Prestasi besar mereka adalah membuat kebenaran menjadi hal yang seolah-olah benar.

Konsensus kebenaran

Sulitkah menentukan kebenaran? Filsuf Giambatista Vico (1965) memercayai, sensus communis (common sense) merupakan awal yang baik untuk menjelajah kebenaran dan menjadi dasar bagi konsep kebijaksanaan. Namun, yang kini terlihat adalah perlombaan seni berbicara (retorika) daripada menyatakan hal yang sesungguhnya (right thing).

Kebenaran sendiri terlalu paradoksal dan dilematis diperdebatkan. Akan tetapi, kita harus menyetujui tatanan kebenaran. Konsensus kebenaran harus diletakkan di aras kepentingan publik dan persepsi mereka atas kondisi politik dan hukum yang moralis.

Kebenaran publik tentu menjadi sesuatu yang lebih tinggi daripada kebenaran sektarian meski kebenaran publik bisa berubah seiring waktu.

Kita dihadapkan persoalan yang belum terselesaikan oleh agenda demokratisasi pasca-Orde Baru. Pelembagaan civil society yang belum kuat merupakan sebab gagalnya konsolidasi sipil untuk meletakkan batas-batas moralitas yang haus dipenuhi penyelenggara negara.

Perubahan dalam internal institusi, baik eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun konstitutif, cenderung berjalan tanpa kontrol. Yang tampak adalah diorama pertarungan antarkeluarga gajah dan masyarakat menjadi pelanduk yang hampir mati di tengah arena mereka.

Bagaimana melakukan model pelembagaan konsensus? Setidaknya ada tiga hal penting.

Pertama, memulihkan agenda penguatan civil society yang bisa mengelola perbedaan kepentingan dari berbagai kelompok di dalamnya. Jaminan negara atas perbedaan pendapat harus ditepati. Dalam pembuatan regulasi, hak-hak konstitusional warga atas kebebasan dan pertanggungjawaban harus dikedepankan.

Kedua, membangun mekanisme keseimbangan kekuasaan dan saling kontrol antarinstitusi negara. Tidak boleh ada institusi yang mempunyai kewenangan lebih besar dari yang lain. Masing-masing harus mempunyai kewenangan sebagai eksekutor. Hal yang penting adalah membuat mekanisme yang mampu meniadakan tawar-menawar antarinstitusi negara dalam rangka membela kepentingan yang bersifat pribadi masing-masing.

Ketiga, meletakkan landasan normatif bangsa dan negara sebagai acuan yang selalu mempunyai relevansi bagi kinerja institusi negara dan bisa dijadikan pegangan. Semangat kebenaran yang berlaku universal bisa menjadi pegangan informal. Hal itu menjelma menjadi suara hati dari nurani yang amat menentukan pilihan-pilihan politiknya.

Para sophistokrat adalah aktor kejahatan yang sempurna. Jangan sampai mereka membuat negara dengan segenap institusinya sebagai panggung dari sandiwara perdebatan tanpa usai. Sementara rakyat hanya menjadi penonton yang harus membayar mahal untuk pementasan yang sama sekali tidak bermutu.

M Faishal Aminuddin Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian INDIGO

http://www.reformasihukum.org/konten.php?nama=Pemilu&op=detail_politik_pemilu&id=770


Kompas 
READ MORE

Agus Salim, Si Manusia Merdeka


Agus Salim di lahirkan di Kota Gadang, Bukit Tinggi, tahun 1884 dan wafat di Jakarta tahun 1954. Ketika dilahirkan beliau bernama Masyudul Haq, nama dari seorang tokoh dari sebuah buku yang dibaca ayahnya, Sultan Mohammad Salim. Nama adalah doa, kata nabi, maka dalam pemberian nama tersebut terkandung harapan agar sang anak kelak menjadi  “pembela kebenaran”. Kerika masyudul kecil, ia diasuh oleh seorang pembantu berasal dari Jawa yang memanggil anak majikannya “den bagus”, kemudian dipendek menjadi “gus”. Kemudian teman sekolah dan guru-gurunya memanggil “Agus”.


Ketika Agus berusia enam tahun, ayahnya menjadi jaksa untuk pengadilan di daerah Riau dan  sekitarnya. Agus diterima pada sekolah Belanda ELS (Europeese Lager School). Setelah lulus dari ELS ia dikirim ke batavia untuk belajar di HBS (Hogere Burger School). Ia lulus dengan angka tertinggi tidak saja disekolahnya , tetapi juga untuk sekolah HBS lain (Bandung dan Surabaya). Namanya menjadi terkenal di seantero Hindia Belanda di kalangan kaum kolonial dan terpelajar.
Agus kemudian mengajukan permohonan beasiswa untuk belajar kedokteran di negeri Belanda. Tampaknya permohonan ini ditolak, sesungguhnya dalam korespondensi antara Kartini dan Nyonya Abendanon, nama Agus Salim disebut-sebut. Kartini merima keputusan pemberian beasiswa pendidikan sebesar 4.800 gulden untuk belajar di Belanda tahun 1903. Orangtua Kartini melarang pergi dan dalam waktu dekat putri sang bupati itu akan memasuki gerbang perkawinan.
Kartini mengusulkan pada Nyonya Abendanon agar beasiswa tersebut diberikan pada pemuda Salim, juara pada ketiga HBS tersebut. Kenyataannya tidak terjadi pengalihan beasiswa, keliahataannya agus sendiri tidak mengetahui namanya disebut dalam korespodensi tersebut. Kemudian tahun 1905, Snouck Hurgronye mengusulkan kepada Pemerintah Belanda eksperimen penempatan tenaga pribumi pada perwakilan Belanda di luar Negeri. Agus mendapat tawaran bekerja pada konsulat Belanda di Jeddah sebagai penerjemah dan mengurus urusan haji. Di kota ini ia memperoleh kesempatan untuk memperdalam ilmu agama (Islam).
Sepulang dari tanah suci, Salim sempat bekerja pada dinas pekerjaan umum. Namun, ia keluar dari birokrasi Belanda dan mendirikan sekolah swasta di kampungnya di Kota Gadang. Hanya sebentar, ia berangkat lagi ke Jakarta dan selanjutnya terjun ke dunia politik melalui SI (Syarikat Islam). Semasa penjajahan Belanda, ia memang tidak pernah ditangkap belanda. Baru setelah Indonesia merdeka ia beberapa kali diasingkan bersama dengan pemimpin nasional lainnya.
Mengapa Belanda tidak menangkapnya? Salah satu kemungkinan jawabannya adalah terletak pada gaya bahasa Agus Salim yang kritis dan tajam, tetapi disampaikan secara halus dan cerdas. Ia beberapa kali menjadi pengelola surat kabar dan sangat produktif menulis baik tajuk rencana maupun artikel lainnya. Dalam Harian Neratja, 25 September 1917. Ia menulis Dalam negeri kita, janganlah kita yang menumpang.
XxxX
Setelah Indonesia merdeka, ia beberapa kali menduduki posisi menteri muda dan kemudian menteri luar negeri. Pengakuan negara-negara Arab tahun 1947 dapat dianggap sebagai jasa Agus Salim bersama beberapa tokoh nasional lainnya. Sebelumnya, sempat selama tiga bulan mereka mengembara di Timur Tengah dengan kondisi keuangan yang sangat terbatas sebagai utusan negara yang baru merdeka.
Setelah menjadi dosen tamu di Universitas Cornell, ia mampir di Washington dan bertemu dengan warga Indonesia. Inilah petikan pesannya kepada pemuda yang masih relevan dengan kondisi kita sekarang, “Begitu pula di Tanah Air kita. Janganlah pemuda-pemuda Indonesia bimbang tentang adanya berbagai –bagai partai. Bukan uniformitas yang mencapaikan tujuan yang tinggi-tinggi, tetapi besef, kesadaran tentang unitas (unity­) dalam berlain-lainan asas, dalam berlain-lainan pendapat, satu bangsa, satu Tanah Air, selamat sama selamat, celaka sama celaka, Bukan satu saja, bukan uniform, tapi gerich of het gemeenshappelijk nut, bertujuan pada keselamatan bersama karena keselamatan masing-masing yang tidak membawa keselamatan bersama tidak akan tercapai”.
Selain penghargaan terhadap demokrasi, Agus Salim juga sangat memperhatikan bidang hukum. Dalam Harian Fadjar Asia, 29 November 1927, ia menulis tentang Polisi dan Rakyat: Sikap polisi terhadap rakyat, keistimewaan keganasan dan kebuasan polisi dalam memeriksa orang yang kena dakwa atau yang hanya kena sangka-sangka rupanya belum berubah-buah. Hampir setiap hari ada pesakitan di depan landraad yang mencabut ”pengakuan” di depan polisi yang lahir bukan betul kejadian melainkan hanya karena kekerasan siksa. Agus Salim juga menaruh perhatian khusus terhadap para hakim. ”Jika negeri hendak selamat, haruslah pengadilan berderajat tinggi dalam anggapan orang ramai di negeri ini. Dan hakim-hakim, istimewa yang mengelapai majelis pengadilan wajiblah selalu menunjukkan sikap kebesaran yang anggun, disertai kesabaran, keramahan dan kemurahan, yang menunjukkan ia menjaga jalannya hukum dengan sungguh-sungguh, dengan memakai timbangan yang jernih, yang sekali-sekali tidak boleh kecampuran pengaruh cinta dan benci, yang kira-kira boleh memincangkan teraju timbangannya”. (Fadjar Asia, 26 Juni 1928)
Orangtua yang pandai ini sangat seorang jenius dalam bidang bahasa, mampu berbicara dan menulis dengan sempurna dan paling sedikit sembilan bahasa, mempunyai hanya satu kelemahan, yaitu selama hidupnya melarat, demikian penilaian Prof. Schermerhorn yang ditulis dalam catatan hariannya Senin malam tanggal 14 Oktober 1946.
Bahkan oleh wartawan yang juga aktivis sosialis Belanda, Jef Last, dikatakan bahwa Agus Salim juga menguasai ”bahasa kambing dan kuda”. Dalam suatu pertemuan setiap akhir kalimat yang disampaikan Agus Salim disambut oleh para pemuda dengan sahutan mbek, mbek, mbek. Itu untuk mengejek janggutnya yang panjang seperti janggut kambing. Salim menukas ”Tunggu sebentar. Sungguh menyenangkan, kambing-kambing pun mendatangi ruangan ini untuk mendengarkan pidato saya. Sayang mereka kurang mengerti bahasa manusia sehingga menyela dengan cara yang kurang pantas. Saya menyarankan kepada mereka agar keluar ruangan sekadar makan rumput di lapangan. Kalau pidato saya untuk manusia ini selesai, mereka akan disilakan masuk kembali dan saya akan berpidato kembali dalam bahasa kambing untuk mereka”. Keadaan menjadi terbalik, para pemuda itu tidak keluar tetapi diam karena malu.
Salim mendidik putra-putrinya sendiri di rumah, tidak disekolahkan di sekolah Belanda. Jef Last bertanya mengapa putra Agus Salim (yaitu Islam Salim) begitu fasih dalam bahasa Inggris padahal tidak belajar di sekolah? Jawab Agus ”Apakah Anda pernah mendengar tentang  sebuah sekolah tempat kuda belajar meringkik? Kuda-kuda tua meringkik sebelum kami dan anak-anak kuda ikut meringkik. Begitu pun saya, meringkik dalam bahasa Inggris dan putra saya juga meringkik dalam bahasa Inggris”.
Meskipun seorang poliglot yang mahir banyak bahasa, namun Agus Salim justru yang pertama kali berpidato dalam bahasa Melayu/ Indonesia pada sidang Dewan Rakyat (Volksraad) sehingga menggegerkan Belanda. Karena apa yang telah diputusakan oleh lembaga ini tidak diindahkan oleh pemerintahan Hindia Belanda, Salim keluar dari dewan tersebut tahun 1923. Ia menamakan Volksraad sebagai ”komedi omong”.
XxxX
KEMAMPUAN bahasa dan keluasan ilmu pengetahuan menyebabkan Salim menguasai suatu diskusi atau percakapan. Prof. George Kahin menuturkan bahwa suatu hari ia mengundang Agus Salim dan Ngo Dinh Diem makan di ruang dosen Cornell University. Salim waktu itu sebagai pembicara tamu di Universitas tersebut sedang mengumpulkan dukungan bagi Vietnam Selatan.
Tokoh yang dikenal jago ngomong itu kemudian menjadi Perdana Menteri di negerinya. Kahin terperangah karena kedua tokoh itu ternyata sudah asyik berdebat dalam bahasa Perancis. Ternyata Salim dapat membuat Diem menjadi pendengar saja. Ketika mengajar di Cornell, Agus tidak melupakan kebiasaan menghisap rokok kretek, sehingga para muridnya menjadi tidak asing lagi dengan bau eksotik itu.
Salim juga tidak minder dalam berhadapan tokoh asing. Ketika mewakili Presiden Sukarno mwnghadiri upacara penobatan Ratu Inggris Elisabeth tahun 1953, ia agak kesal dengan suamu ratu yaitu Pangeran Philip yang kurang perhatian terhadap tamu asing yang datang dari negeri-negeri jauh. Saling menghampiri dan mengayun-ayunkan rokok kreteknya di sekitar hidung sang pangeran.
”Apakah Paduka mengenali aroma rokok ini?” Dengan ragu-ragu menghirup rokok itu, sang pangeran mengakui tidak mengenal aroma tersebut. Agus Salim pun dengan tersenyum berujar, ”Itulah sebabnya 300 atau 400 tahun yang lalu bangsa Pauka mengarungi lautan mendatangi negeri saya”. Maka suasana pun menjadi mencair, sang pangeran mulai ramah meladeni tamunya.
Agus Salim sebenarnya tokoh yang sangat disiplin dalam mendidik dirinya dan keluarganya. Setelah anaknya yang pertama lahir, selama 18 tahun Salim sekeluarga hanya makan sayur segar tanpa daging sama sekali. Padahal dalam keluarga Minang, makan daging seperti rendang adalah santapan utama. Ada dua alasan yang mendorongnya melakukan tersebut. Pertama, seperti diceritakan oleh anaknya, kerena ia menderita ambeien, oleh dokter dianjurkan untuk makan banyak sayur dan berpantang daging. Namun, ada pula sumber lain yang mengatakan Salim takut karena istrinya adalah saudara sepupunya sendiri, kuartir hal itu menyebabkan anak-anaknya cacat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan diet kesehatan yang sangat ketat agar putra-putrinya yang dilahirkan juga sehat.
Agus Salim adalah manusia komplet, ia adalah penerjemah, wartawan, diplomat, dan ulama. Bahkan ia juga sastrawan. Inilah petikan dari piusi Tanah Air Kita yang ditulis Agus Salim tahun 1930. ”Apa keikatan kita? / Menyebabkan usaha/ Menjadi azas utama/ Pada tujuan mulia/ Tujuan kita yang sama/ meninggalkan derajar Indonesia”.
Agus Salim adalah manusia merdeka. Merdeka dalam berhadapan dengan penjajah, merdeka dalam berurusan dengan keluarga, kerabat dan bangsanya sendiri. Merdeka dalam memilih lapangan pekerjaan, merdeka dalam berbusana (yang baik), merdeka dalam bersuara. Merdeka dalam bidang pendidikan.
Itulah makna yang dapat dipetik dari kisah tokoh yang dijuluki oleh Hatta sebagai the old grand man. Kita baru betul-betul merdeka, kalau sudah berhasil menciptakan jutaan manusia merdeka di Tanah Air!!!


Sumber: Asvi Warman Adam, Membongkar Manipulasi Sejarah (dengan sedikit perubahan,,, jangan lupa beli bukunya ya....hhe)




READ MORE
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...