'Bandung FC Dibentuk dari Nol'

Berbeda dengan sejumlah klub Liga Primer Indonesia (LPI) lain yang dibentuk dari klub lama yang sudah ada, Bandung FC sedikit berbeda. Bandung FC dibangun dari nol.

Hal itu terungkap dalam wawancara detikSport dengan pengelola Bandung FC, M Kusnaeni. Berikut adalah transkrip lengkap wawancara detikSport dengan Kusnaeni.

Bagaimana awal mula Bandung FC terbentuk?

Dulu kesempatan bergabung dengan LPI ditawarkan pada dua klub besar di Bandung, saya tak perlu sebutkan namanya. Saya tawarkan yang di ISL dan satu di Divisi Utama, dua-duanya tak bersedia. Hampir saja tak ada tim dari Bandung, tapi saya keberatan sebagai aktivis yang ikut merumuskan kongres di Malang, saya bilang Bandung salah satu kutub sepakbola nasional, ya kayanya lucu saja, jika dalam LPI enggak ada. Padahal di ISL ada, di divisi utama ada, di futsal ada.

Sebagai salah satu kutub nasional harus selalu ada, saya bilang ke tokoh di LPI, seandainya tidak ada tim yang bersedia dari Bandung, saya bersedia membentuk tim di Kota Bandung, saya bersedia mengembangkan tim baru di Bandung.

Kebetulan bertemu dengan Pak Mugni, dulu manajer Persikab. Saya komunikasi dengan dia, tadinya dicoba tim Pak Mugni, tapi ternyata tak bisa. Ya udah bentuk tim baru. Pada deklarasi LPI di Semarang, kami sudah menegaskan di Bandung ada tim, padahal saat itu belum ada siapa-siapa.

Jadi kabar Bandung FC awalnya dari Bandung Raya itu tidak benar?

Tidak benar, Bandung FC itu from nothing. Nothing. Nothing. Dari awal nama kita sudah Bandung FC. Beda dengan Batavia Union yang berasal dari Persitara, Persija 1928 itu dari Persija. Kita dari tidak ada apa-apa sama sekali, jadi betul-betul Bandung FC itu dibangun dari nol.

Dari situ akhirnya pelan-pelan membentuk badan hukum, legal statusnya. Kita mulai dengan bentuk PT Bandung Indonesia Goalsport sambil membentuk tim. Kalau bikin PT, nyari kantor seminggu juga selesai. Buat tim yang lama, dua tiga bulan juga belum tentu langsung terbentuk. Jadi sambil ngurus PT, juga ngurus tim. Soal pegawai belakangan.

Saya rekrut dulu pelatihnya Nandar (Iskandar), asistennnya Budiman, asisten kiper Agus Ata, baru kita seleksi. Kita hubungi para pemain yang kita anggap sebagai kekuatan tim, ada pemain yang kita anggap sebagai pilar. Ya memang kesulitannya karena kita belakangan, jadi kita kesulitan mencari pemain bagus karena sudah berkeliaran di kompetisi lain. Kita ambil ambil pemain terbaik dari yang ada. Makanya saya cari pemain dari yang pengalaman, seperti Yaris (Riyadi), Nur Alim.

Alasannya?

Ya supaya mereka menularkan pengalamannya kepada yang baru, karena kalau semua baru, sulit, harus ada yang berpengalaman. Kombinasi yang berpengalaman dan baru membuat tim ini akan lebih mudah menyatu. Ditambah juga pemain yang berpengalaman ISL dan divisi utama seperti Deden Hermawan, Deni Kunkun, Asep Gunawan, Asep Mulayana, ditambah pemain baru. Gabungan itu jadi tiga generasi, yang punya sangat pengalaman, pengalaman, baru dan pemain asing.

Apakah Anda puas dengan tim sekarang ini?

Kalau ditanya puas enggak dengan tim yang ada, sudah jelas tidak puas, karena kita tidak diberi waktu untuk menyeleksi pemain yang lebih baik. Tapi ini yang terbaik yang kita dapatkan.

Seleksi pemain kemarin kita memakan waktu satu bulan. Kalaupun mau nambah juga sulit, buang-buang waktu, ya udah materi yang ada kita maksimalkan. Dalam perjalannya aja kita tambah-tambah yang kurang, meski belum teratasi sampai sekarang. Kita sudah membuka diri bagi siapa pun untuk gabung, tapi ya yang tersedia seperti itu, itu kondisi yang nyata.

Ya kita maksimalkan yang ada. Hasilnya ya seperti ini, belum meyakinkan sebagai tim, tapi tidak terlalu mengecewakan.

Berapa lama para pemain dikontrak?

Pemain ada yang dikontrak satu tahun ada yang lebih. Kalau yang senior seperti Yaris, satu tahun. Karena mereka kan untuk proses transisi saja. Pemain asing ada yang satu tahun, ada dua tahun, ya bisa dilihat yang paling menonjol di lapangan.

Sementara pelatih kita kontrak satu tahun, karena kita melihat dari sisi administrasi, dari lisensinya bisa terpenuhi atau tidak, kalau kita kontrak dua hingga tiga tahun trus aturan lisensinya lebih tinggi lagi dan pelathnya tak bisa mengejar kan repot

Boleh tahu berapa nilai kontrak para pemain?

Sebagai klub entitas bisnis, kita dituntut efisien. Tidak boleh jor-joran. Namun juga harus memenuhi standar hidup. Saat ini di Indonesia, masih ada loh pemain yang gajinya Rp 1,5 juta atau Rp 3 juta per bulan untuk pemain profesional. Bayangkan di Indonesia masih ada pemain profesional yang gajinya di bawah Rp 5 juta per bulan. Itu ironis sekali. Bagi pemain profesional yang harusnya fokus terhadap pertandingan, enggak boleh pusing anak istri di rumah makan apa.

Untuk di Bandung FC, tanpa bermaksud membandingkan dengan tim lain, saya selalu menekankan, kalian sebagai pemain harus bangga menjadi bagian dari Bandung FC. Untuk gaji pemain minimal Rp 10 juta per bulan, itu paling kecil ya. Yang paling tinggi Rp 35 juta, ya nanti masih ada yang lebih.

Kalau pelatih enggak terlalu besar jika dibandingkan dengan pelatih di ISL, dengan Daniel Rukito misalnya. Ya tapi untuk di Bandung sangat cukup lah.

Total anggaran belanja untuk pemain dan pelatih tahun ini Rp 6 miliar.

Untuk dana klub dari mana?

Ya dari PT BIGS. Jadi klub ini pengelolaannya oleh PT BIGS. BIGS nanti mengelola timnya juga bisnisnya, terutama bagaimana membuat lembaga ini jadi entitas bisnis. BIGS ini merupakan konsorsium beberapa pengusaha, dua dari Jakarta salah satunya Arifin Panigoro, dan satu lagi pengusaha hiburan yang bergerak di EO yang ada di Bandung.

Jadi susunan perusahannya, ada dewan komisaris di Jakarta termasuk di Bandung. Direkturnya saya, ada General Manager, GM Bisnis dan ketua panpel yaitu Pak Mugni. GM teknik masih saya yang tangani. GM keuangan ada di Jakarta, di bawahnya stafnya. Simpel kan bukan perusahaan besar.

Berapa dana yang dikucurkan BIGS tahun ini?

Anggaran tahun ini kami Rp 16 miliar dan target pendapatan kami tahun ini Rp 10 miliar. Ya itu masih defisit. Cuma saya sadari tak ada ajaib di sepakbola, semua harus proses. Mungkin tahun pertama, kedua, ketiga, kami masih minus, anggaran masih merah. Tahun keempat merahnya berkurang, tahun kelima bisa biru.


Apa program jangka pendek dan jangka panjang Anda?

Tahun pertama, bagaimana membangun pencitraan positif Bandung FC. Bagaimana bisa diterima oleh masyarakat sebagai anggota baru keluarga besar sepakbola Bandung. Apa yang kami lakukan sama dengan kakak-kakak kami Persib dan Persikab yang ingin berprestasi dan mengharumkan nama Bandung karena prestasi di sepakbola.

Untuk jangka panjangnya, saya ingin bagaimana sepakbola dibangun dengan kultur bisnis yang kental dan bisa menghidupi pelaku di dalamnya. Persib sudah melakukan itu. dan cukup berhasil, kami juga bisa belajar banyak. Persib secara bisnis berhasil, meski secara prestasi saat ini sedang turun. Di antara klub-klub lain, Persib tak pernah terdengar masalah finansial.

Warga Bandung selama ini hampir semuanya mendukung Persib. Di tengah suporter yang fanatik itu, bagaimana langkah manajemen Bandung FC untuk menarik suporter?

Kita tidak pernah berpikir akan merebut pendukung Persib. Kita akan meng-generate pendukung sendiri. Kita tidak akan merebut. Ya kan lebih baik jika ada satu orang yang mendukung lebih dari satu klub, rasanya itu tak masalah.

Persib tak akan berkurang pendukungnya dengan kehadiran kami, malah mungkin akan bertambah, karena saya suruh pemain Bandung FC mendukung Persib, hehe.

Pernah ada komunikasi dengan pengurus Persib dan bobotoh?

Dengan sebagian pengurusnya sih sudah, dengan PSSI Kota Bandung juga sudah, kan saat launching kita kemarin, pengurus PSSI datang. Kalau suporternya tak melakukan pertemuan. Posisi kami susah, kalau kami agresif, nanti takut ada yang merasa tak enak. Tapi kalau kami cuek, nanti gimana.

Jangan sampai yang sudah mapan ini merasa terganggu atas kehadiran kami. Kami berusaha jangan sampai ada gesekan. Makanya kalau ada jadwal bentrok kita saja mengalah.
Source: http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2011/01/15/061509/1547002/1052/bandung-fc-dibentuk-dari-nol?88110470

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...