Sejarah Permainan Sepakbola

Apa itu Sepakbola
Sepak bola adalah permainan dengan bola dengan ukuran lingkar bola kaki adalah 27-28 inchi(68,6-71,1 cm),sedangkan beratnya 14-16 ons yang sangat populer dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan sebelas orang, dan dilakukan di lapangan dengan,
1.panjang lapangan;100 -110 meter
2.lebar lapangan;64 - 75 meter
3.jari2 lingkar tengah;9,15 meter
4.luas daerah gawang;18,35 x 5,5 meter
5.luas daerah tendangan hukum;40,32 x 16,5 meter
6.luas jarak titik tendangan hukum;11 meter
7.tinggi gawang;2,44 cm
8.lebar gawang;7,32 meter
9.diameter tiang dan palam gawang;12 meter

Tujuan Permainan :
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2 x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.

Sejarah Sepakbola
Asal muasal sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan. Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan sepak bola berasal dari tiongkok. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan “tsu chu “.

Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.

Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.

Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.

Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.

Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.

Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.

Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.

Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.

Sepakbola
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular, merakyat, dan digandrungi semua kelompok umur hampir diseluruh dunia. Bagaimana gegap-gempitanya dunia menyambut event pertandingan sepakbola seperti pila dunia, piala eropa, perebutan piala champions, dll. Ratusan juta pasang mata bahkan berada didepan televisi ketika ada pertandingan sepakbola yang penting.

Sepak bola pada masa kekinian seolah hadir sebagai “agama baru” yang dapat membius, memabukkan, memaniakkan sebagian penggemarnya. Pesona untuk berkesempatan menikmati ke-sexy-nya permainan sepakbola terkadang mampu menggeser kebiasaan, ibadah, dan pola hidup sebagian orang. Puluhan ribu orang: melupakan sholat Ashar, Magrib, melupakan waktu kebaktian hanya untuk menonton sepak bola di stadion, mengorbankan waktu tidurnya untuk menyaksikan siaran langsung, dst.

Sepak bola telah menjelma menjadi sebuah entertaint, bisnis, isu yang sangat menarik perhatian, bagaimana terbelalaknya dunia dengan berita transfer Ronaldo 1,3 Trilyun ke Real Madrid, dengan gaji yang mencapai 3 milyar sepekan. Pada sisi lain stasiun televisi bersaing ketat untuk mendapatkan sebuah hak siar, puluhan milyar mereka investasikan untuk mendapatkan hak ini. Belum lagi harga sebuah tiket pertandingan VVIP disebuah ivent besar yang bias mencapai 30 juta/ orang. Semua realitas sosial ini menunjukkan bahwa sepakbola memang telah menjadi anak peradaban.

Sepak Bola menjadi demikian melalui proses yang panjang, kalau kita simak sejarah perkembangan sepak bola dunia mulai kelahiranya sejak ratusan tahun Sebelum Masehi. Sampai pada sepak bola modern yang juga panjang sejarhnya, melahirkan beragam peraturan, melahirkan tim sepakbola atau klub-klub besar, melahirkan kompetisi-kompetisi yang elit, melahirkan pemain-pemain yang fenomenal. Mejadi keniscayaan bahwa sepakbola telah ditempa oleh waktu dan dimatangkan oleh sejarah dunia.

Sepak Bola telah tumbuh dan berkembang bagaikan pohon kehidupan yang melintas lebatnya hutan sejarah dunia. Pesat dan matangnya perkembangan sepak bola tidak lepas pula dengan lahirnya lembaga yang mengurusinya seperti FIFA (Federation Internatinale de Football Association) yang menjadi induk organisasi sepak bola Negara-negara didunia. Lahirnya lembaga ini disusul lembaga-lembaga regional yang mengorganisir beberapa Negara diwilayah masing-masing. Seperti AFC yang mengurusi Negara Asia, dan Indonesia tentu juga masuk menjadi anggotanya.

Sepak Bola yang fenomenal ini semoga mendorong lahirnya doa sebagian warga bumi ini untuk menyajikan sebuah petandingan dengan permainan yang cantik, menarik dan menghibur penonton. Demikian pula lembaga yang mengelolanya untuk semakin professional, terus melahirkan wasit sepak bola yang memimpin pertandingan dengan adil dan professional. Demikian juga para pemainnya, kesuksesan Ronaldo, Kaka, franks Ribery, semoga menjadi inspirasi positif untuk tumbuhnya persepakbolaan yang semakin berkualitas di tanah air.Amiin.

Keuntungan FIFA Pada Saat Piala Dunia di Africa
Keuntungan FIFA yang bakal didapatkan di Piala Dunia lalu mencapai 1,65 milian pounsterling atau sekitar Rp. 22 triliun. Keuntungan tersebut berasal dari pendapatan dari sponsor, hak tayang, dan sumber lainnya.

Pendapatan dari sponsor diperkirakan mencapai 60 persen dari total penerimaan, disusul dari hak tayang yang mencapai 30 persen. Sisanya adalah dari pos lain-lain, seperti dari penjualan tiket.

“Secara komersial, Piala Dunia sukses besar,” kata Jerome Valcke,“Faktanya kami telah menaikkan pendapatan hingga 50 persen sejak Piala Dunia 2006 di Jerman dan 2010 di Afrika Selatan ini.”

Persiapan FIFA dalam menggelar Piala Dunia, telah menghabiskan anggaran sebesar 1,76 miliar poundsterling atau sekitar Rp23,7 triliun. Dari jumlah itu, FIFA telah mengeluarkan 930 juta poundsterling atau Rp12,5 triliun. Sumber lain mengatakan sumbangan FIFA barulah 412 juta pounds atau Rp5,5 triliun saja.

Valcke menambahkan, pendapatan itu akan diinvestasikan untuk pembangunan sepak bola dunia di negara-negara berkembang. Dia mengatakan, negara-negara di Afrika ‘tidak akan memiliki sepak bola’ bila tak dibantu dana FIFA. “Jika kami tidak punya uang, sepak bola akan runtuh,” lanjut Valcke.

Keuntungan diselenggarakannya Piala Dunia juga begitu dirasakan masyarakat Africa pada saat acara akbar tersebut berlangsung,"kami merasa senang dan bangga menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2010.Banyak masyarakat Dunia datang untuk menyaksikan Africa, sekarang seluruh penduduk Dunia tau apa itu africa".
Source

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...