Rumus Baru Kapasitas Oksigen Paru-paru ala Ilmuwan Indonesia

Ukuran kebugaran seseorang diukur dengan kapasitas vital (oksigen) paru-paru atau VO2max. Namun perhitungan VO2max dengan rumus Cahalin dianggap tidak cocok untuk fisik orang Indonesia sehingga dibuatlah rumus baru yang akan segera dipatenkan oleh doktor UI.

VO2max atau disebut juga kapasitas fungsi merupakan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen lalu mendistribusikannya melalui sistem kardiovaskular. Semakin besar nilai VO2max, semakin bugar tubuh seseorang sehingga mampu melakukan aktivitas yang lebih berat.

Metode yang paling populer untuk mengukur VO2max adalah dengan menggunakan rumus Cahalin. Metode ini dilakukan dengan menampung udara pernapasan di atas treadmill atau sepeda statis, kemudian dihitung dengan rumus tersebut bersama-sama dengan denyut jantung yang terekam.

Karena diperkenalkan di Amerika yang mayoritas warganya merupakan ras Kaukasian, rumus ini memiliki beberapa keterbatasan saat digunakan pada ras Asia khususnya Indonesia. Diantaranya yakni adanya perbedaan panjang langkah atau step length antara kedua ras tersebut.

Rata-rata step length orang dewasa di Indonesia adalah 50 cm sementara step length orang dewasa di Amerika rata-rata mencapai 72 cm. Jika dihitung dengan Rumus Cahalin, perbedaan VO2max yang diperoleh bisa mencapai 2-3 kali lebih rendah dari yang sebenarnya.

"Perbedaan ini membuat orang sehat jadi tampak tidak sehat saat diukur dengan rumus Cahalin. Seharusnya bisa lari-lari, oleh dokter hanya boleh duduk," ungkap Dr Nury Nuswinuringtyas, Sp.KFR(K), M.Epid saat ditemui usai sidang promosi doktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Jakarta, Selasa (11/1/2011).

Dalam desertasinya, Dr Nury membahas perbedaan itu dan merumuskan formula baru yang lebih tepat untuk mengukur VO2max orang Indonesia. Sesuai namanya, rumus yang diadaptasi dari Rumus Cahalin itu kemudian diperkenalkan dengan nama Rumus Nury.

Perbedaannya dengan Rumus Cahalin adalah jumlah parameter yang digunakan. Jika rumus lain hanya menggunakan 3 parameter, Rumus Nury mencakup 8 parameter termasuk jenis kelamin yang sebelumnya belum diperhitungkan dalam Rumus Cahalin.

Dr Nury yang mendapatkan gelar doktornya dengan Indeks Prestasi 3,83 ini berniat akan mematenkan rumus baru tersebut dalam waktu dekat ini. Meski demikian, penerapannya di kalangan medis sudah mulai ia sosialisasikan setidaknya di lingkungan FKUI.
Source: detikHealth.com

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...