PSSI tetap pada pendiriannya tidak mengakui Liga Primer Indonesia, kompetisi baru yang bergulir sejak 8 Januari 2011.Federasi Sepakbola di Tanah Air ini mengklaim sudah mendapatkan arahan dari FIFA bahwa kompetisi itu tidak bisa diterima.
Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengungkapkan pada 10 Januari PSSI mengirim surat kepada FIFA terkait LPI. FIFA kemudian membalasnya pada 11 Januari dengan isi pernyataannya, "This event (LPI) is unacceptable event."
"Jawaban dari FIFA ini akan menjadi pegangan hukum," kata Nugraha saat konferensi pers bersama BOPI, di Hotel Century,Jakarta, Kamis (13/1/2011).
Meski tidak mengakui LPI, tapi PSSI menjadikan surat jawaban FIFA tersebut untuk menjatuhkan sanksi kepada seluruh pihak yang terkait di liga tersebut.
"Sanksi harus dikenakan pada klub, seperti Persema dan Persibo yang alasan keluar LSI karena kurang dana dan tidak bilang ikut ke sana (LPI). Ini melanggar pasal-pasal statuta, jadi harus dihukum. Wasit akan dihukum dan dicabut sertifikatnya, pelatih juga akan dicabut lisensinya,” ancam dia.
Demikian, PSSI mengubah pendiriannya mengenai larangan terhadap LPI. Jika sebelumnya, PSSI sempat meminta Mabes Polri untuk melarang pertandingan LPI, kini PSSI justru mengaku tidak berhak mengeluarkan larangan.
"PSSI tidak boleh melarang kompetisi, tapi (soal) pengakuan harus.Dan PSSI dengan tegas tidak mengakui LPI. Saya berpolitik sudah cukup lama, bagi saya permainan ini tidak aneh,” papar Besoes.Dalam kesempatan ini Besoes juga menunjukan surat dari FIFA.
PSSI menganggap LPI hanya sebagai kegiatan hiburan dan tontonan dan tidak bisa mengesahkannya sebagai liga profesional. Alasannya, aturan FIFA tidak memperbolehkan dua liga profesional bergulir di satu negara.
“Bagi PSSI, Liga itu LPI hanya kegiatan hiburan dan tontonan.Aturan FIFA tidak memperbolehkan dua liga profesional bergulir di satu negara.Mereka memberi predikat profesional sediri, ya itu PR-nya BOPI,” ujar Kang Nug ketus.
"LPI berada di bawah asuhan BOPI, ya terserah dan bukan urusan PSSI lagi. Tapi mau dibawa kemana dan kelanjutan pembinaannya bagaimana? Kalau LSI jelas ke Liga Champions Asia," kata Kang Nug.
LPI menurutnya tidak diakui FIFA dan AFC. Besoes pun mencibir klaim LPI sebagai kompetisi profesional. “LPI dihuni orang hukuman. Boro-boro FIFA, AFC saja tidak mengakui.Bagaimana mengatakan diri profesional? klub saja dari antah berantah tidak memenuhi standarisasi,” kecamnya seraya menambahkan PSSI kini fokus pembinaan usia muda, kompetisi, dan timnas.
Source: http://bola.okezone.com/read/2011/01/13/49/413671/pssi-fifa-anggap-lpi-unacceptable-event
Sombongnya PSSI!
ReplyDeleteApa salahnya jika PSSI membiarkan LPI digelar tanpa harus memberikan hukuman kepada pihak-pihak yang terlibat?
Kalau dibiarkan, bukankah justru menambah jam terbang pemain kita?
Bukankah justru menambah kesejahteraan pihak-pihak yang terlibat dengan cara yang halal?
Kalaupun tidak diakui secara internasional, bukankah setidaknya dapat menjadi hiburan segar bagi masyarakat?
PSSI oh PSSI ... angkuhnya kalian.
Saya berharap para pihak dapat terbuka mata hatinya.