Komitmen tentu ditunggu pasangan bila ia berniat mengajak Anda ke jenjang hubungan lebih serius. Dengan komitmen, Anda membuat hubungan lebih resmi dan siap berbagi dengan seseorang yang mencintai Anda. Namun, ada pro dan kontra melekat padanya.
Komitmen mendatangkan manfaat, tapi ada juga risiko di dalamnya. Berikut, sembilan hal yang mungkin hilang saat Anda membuat komitmen, seperti dilansir dari Askmen.
Teman
Tak akan mudah bagi Anda untuk menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman seperti sebelumnya. Kekasih Anda kini menempati prioritas utama hidup Anda.
Akhir pekan
Waktu akhir pekan yang biasanya benar-benar milik Anda, kini tidak lagi. Apalagi, bila Anda sudah menikah dan setiap hari sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Tidak banyak kesempatan untuk menghabiskan waktu sendiri. Itu sebabnya akhir pekan sering diisi dengan waktu berkualitas oleh sebagian besar pasangan.
Kesenangan
Flirting adalah hal pertama yang “mati” ketika Anda berkomitmen dalam hubungan serius. Ada batas untuk Anda berinteraksi dengan lawan jenis. Sebab, dalam komitmen terkandung nilai tanggung jawab, kewajiban, dan rutinitas. Kalau tak kreatif, sangat mudah bagi Anda untuk kehilangan kesenangan dalam proses hubungan.
Kebiasaan
Anda terbiasa melakukan apapun yang Anda sukai, entah itu merokok berlebihan, begadang sampai subuh, dan sebagainya. Tidak ada seorang pun yang melarang. Tapi sekarang, ketika Anda kembali ke rumah dan berkumpul dengan anak-anak, Anda mungkin akan menemukan pasangan berdiri di depan pintu seraya bertanya, "Dari mana saja kamu?". Berada dalam hubungan serius berarti Anda harus memperhitungkan setiap tindakan Anda.
Jalan keluar
Saat masih berstatus pacaran, Anda jauh lebih mudah menemukan pintu keluar alias memutuskan hubungan. Toh, Anda berdua tidak terlalu terikat satu sama lain (dalam lembaga pernikahan). Tapi saat komitmen sudah diucapkan, kata pisah akan sedikit lebih sulit dikeluarkan.
Kemandirian keuangan
Seringkali, hubungan tidak berakhir hanya dengan ikatan emosional, tapi juga oleh masalah finansial. Adalah umum bagi pasangan berkomitmen untuk “terjerumus” dalam sebuah ungkapn "Apa yang menjadi milikku adalah milikmu, apa yang menjadi milikmu adalah milikku". Pada dasarnya, Anda berdua harus berbagi situasi keuangan masing-masing.
Pilihan pribadi
Sebuah ungkapan menyatakan, seorang pria akan setia dengan pilihannya. Tidak sepenuhnya benar bila Anda akan tetap setia kepada pasangan hanya sampai Anda bertemu seseorang yang lebih baik. Namun, mari kita jujur: Anda masih memiliki daya tarik, bahkan jika Anda tidak berniat menggunakannya. Dalam hubungan serius, Anda jauh lebih dibatasi.
Rencana sendiri
Bukan sesuatu yang egois bila Anda ingin menjaga rencana masa depan dan impian sendiri. Penting untuk memilikinya, bahkan ketika Anda sedang dalam suatu hubungan. Namun saat hubungan menjadi lebih serius, impian Anda harus dinegosiasikan dengan harapan pasangan. Anda harus turut memasukkan idenya untuk masa depan berdua.
Ruang privasi
Setiap raja membutuhkan sebuah benteng, tetapi jika Anda membawa ratu ke dalam situasi itu, maka banyak kompromi di dalamnya. Seringkali komitmen berhubungan erat dengan berkurangnya ruang privasi. Segera, Anda akan menemukan produk kewanitaan dalam lemari kamar mandi, melihat banyak peralatan dapur yang bahkan tidak tahu namanya, dan sebagainya. Pasangan akan menjadi ratu untuk istana Anda.
Source: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/01/15/197/414233/9-hal-akan-hilang-saat-anda-berkomitmen
No comments:
Post a Comment