Wanita Berperut Buncit Rawan Kanker Payudara
Boston, Tak hanya merusak penampilan, perut buncit juga menimbun banyak masalah kesehatan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa lemak yang bikin perut buncit menyebabkan wanita lebih rentan terkena kanker payudara.
"Wanita pre-menopause yang membawa kelebihan lemak di daerah perut lebih mungkin mengembangkan kondisi pre-diabetes yang dikenal sebagai hyperinsulinemia. Dan penelitian telah menunjukkan bahwa reseptor insulin dapat mendorong pertumbuhan sel-sel kanker payudara," jelas Holly R. Harris dari Brigham dan Women's Hospital dan Harvard Medical School di Boston, dilansir Healthday, Jumat (17/12/2010).
Banyak penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa lemak di perut lebih banyak menyebabkan masalah kesehatan ketimbang lemak pada bagian tubuh yang lain, antara lain memicu kolesterol tinggi, insulin tinggi dan tekanan darah tinggi sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes, penyakit jantung, stroke dan demensia (pikun).
Penelitian terbaru itu juga mengungkapkan bahwa wanita pre-menopause yang memiliki kelebihan lemak di perut alias perut buncit akan menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk kanker payudara, khususnya estrogen reseptor (ER)-negatif.
Kanker payudara reseptor estrogen (ER)-negatif berarti kanker tidak memiliki reseptor untuk hormon estrogen pada wanita, sehingga hormon tidak merangsang kanker untuk tumbuh.
Dalam penelitian terbaru ini, Harris dan rekan-rekannya terfokus pada data dari lebih dari 116.000 wanita yang telah terdaftar dalam Nurses Health Study II sejak tahun 1989, termasuk juga catatan lingkar pinggang dan pinggul.
Sebelumnya, tim peneliti menunjukkan bahwa komposisi lemak tubuh (yang ditunjukkan dengan indeks massa tubuh atau BMI) memiliki hubungan yang kompleks dengan risiko kanker.
Misalnya, BMI yang lebih tinggi sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk kanker payudara pasca-menopause, tetapi bukan kanker payudara pre-menopause, seperti yang ditunjukkan pada penelitian terbaru ini.
Source
No comments:
Post a Comment