Korea Utara ternyata memiliki utang yang cukup besar kepada tetanggnya, Korea Selatan. Sebaliknya, kemungkinan utang itu dilunasi amat kecil.
Selama satu dekade terakhir, Korsel memasok makanan, bahan bakar, pupuk dan bahan mentah lainnya kepada Korut dalam bentuk pinjaman. Jumlahnya hingga kini mencapai 1,02 triliun won atau sekitar Rp8,15 triliun. Jumlah itu terus membengkak karena bunga utang.
gambar hanya ilustrasi
Pyongyang menerima 2,4 juta ton beras dan 200 ribu ton jagung yang nilainya mencapai 787 miliar won pada 2000-2007. Pembayaran dijadwalkan jatuh tempo 20 tahun dengan periode grace selama 10 tahun dan bunga 1% per tahun.
Pada 2007, Selatan memberi bahan-bahan mentah senilai 87,5 miliar won untuk membantu produksi pakaian, sepatu dan sabun. Utara membayar hanya 3% dari total nilai itu dalam bentuk seng.
Saat kedua negara membuka perbatasan pada 2008, Utara menerima bahan mentah dan peralatan senilai 149,4 miiliar won. Pembayaran pertama, yakni pinjaman makanan senilai 6,4 miliar won akan jatuh tempo pada Juni tahun delan.
Pejabat Korsel meragukan Korut akan sanggup membayar utangnya, karena situasi di negara tersebut. “Sulit bagi Korut untuk membayar utangnya. Namun kami takkan menyerah,” ujar pejabat kementerian unifikasi tanpa menyebut namanya.
sumber: inilah.com
No comments:
Post a Comment